Friday, November 23, 2007

Karburator

2 Minggu setelah bedah mesin, masih ada saja kekurangan2 yang dialami. Terutama bagian pengabutan bahan bakar, KARBURATOR!!! biang kerok Timor SOHC yg paling sering menjadi keluhan sebagian besar pengguna. Memang untuk ukuran sekarang karburator sudah tidak efisien dan sudah sangat ketinggalan teknologi, selain juga tidak ramah lingkungan.

Mengapa KARBURATOR?? kata orang2 yang bersinggungan langsung dengan peluncuran Timor edisi perdana, karburator dipilih karena pada saat itu sebagian masyarakat otomotif di Indonesia masih belum melek dengan yang namanya INJEKSION. Bahkan ada sebagian orang yang agak alergi kalau sudah mendengar kata2 injeksion. Padahal pada negara asalnya Timor yaitu korea dengan nickname Sephia, karburator sudah tidak dipergunakan bahkan pada awal tahun 90an pabrik2 karburator di korea sudah ditutup. Untuk Timor/Sephia baik SOHC maupun DOHC semua menggunakan injeksi.

Kembali ke karburator si Tomir, sejak dulu sangat susah didapatkan setingan yang tepat, kenapa? saya tidak tahu. Kalau menurut ahli2 karburator, karburator Timor terlalu banyak lubang2 halus, vakum2 dan segala tetek bengek yang menjadikan agak lebih susah mendapatkan setingan yang terbaik.

Karena itulah sampai saat ini karburator si Tomir masih bermasalah, mulai dari terlalu boros, ndut2an dan RPM yang kadang naik kadang juga terlalu turun. Karena itulah bengkel si Tomir saat ini masih melakukan berbagai eksperimen supaya didapatkan seting yang mendekati ideal, jujur saja untuk mendapatkan yang benar2 ideal mustahal karena umur karburator yang sudah 10 tahun dengan spare parts yg sudah tidak tersedia di pasaran.

Minggu nanti rencananya karburator si Tomir kembali akan diOH lagi mumpung masih garansi setelah turun mesin. Sekalian kalau sudah ketemu ground zeronya mau dites manual pakai jiriken buat mengetahui secara pasti konsumsi bensin si Tomir.

Salam Karbu.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home